The Pallace Friendship -part 2-

GUNGJEON UJEONG

-THE PALACE FRIENDSHIP-

.

.

Main Cast :

All Super Junior’s members

.

Rated : T

Genre : Friendship, Drama, Fusion-Sageuk

Warning : Typo(s), bored, bad plot, OOC

Disclaimer : All Cast isn’t mine but this story is mine! Don’t copy anything without my permission

.

©LyELF©

Enjoy Reading!!

.

.

.

PART 2

†_TPF_†

 

Dengan langkah tergesa sang putra mahkkota menyusuri halaman istana kerajaan. Senyuman menawan yang terkembang di wajahnya membuat karisma nya semakin besar.

Kyuhyun terlihat bersemangat untuk segera mencapai Geujeongjeon. Setelah mendengar kabar bahwa raja akan mengadakan inspeksi pasar di Hanyang sore ini, Kyu bertekad untuk menemui ayah nya sekarang juga.

“Putra mahkota, tidak perlu tergesa-gesa seperti ini”

Kyuhyun tak mempedulikan kasim Choi yang terus mengingatkan. Ya tentu putra mahkota itu tidak berjalan seorang diri. Kasim Choi, beberapa pengawal dan dayang pun terlihat berjalan tergesa mengikuti langkah putra mahkota.

Palli-wa kasim Choi!” titah Kyuhyun yang semakin menambah kecepatan berjalan nya.

Hanya senyuman yang Kyuhyun berikan pada beberapa pejabat, prajurit dan dayang yang membungkukan badan nya hormat saat mereka berpapasan.

Akhirnya setelah beberapa saat melewati beberapa pavilium, rombongan putra mahkota tiba juga di tempat pemerintahan raja tersebut. Kasim Choi pun segera meminta izin pada kasim pengawal raja.

Jeonha, rombongan putra mahkota datang kemari” kasim Lee—tangan kanan raja pun memberitahukan kedatangan rombongan putra mahkota dari luar ruangan kerja raja.

“Putra mahkota meminta untuk menghadap Jeonha” tambah nya lagi.

Setelah nya dua orang dayang segera membukakan pintu ruangan kerja raja lalu membungkuk hormat saat Kyuhyun melewati mereka dan masuk ke dalam ruangan itu.

Raja Taejong terlihat tengah duduk di balik meja kerja nya. Terlihat beberapa gulungan kertas dan kuas menghiasi meja. Namja paruh baya yang masih terlihat segar dan tetap terlihat muda itu tersenyum saat melihat sosok putra yang juga sudah lama tak di lihatnya.

“Putra mahkota menghadap ahba-mama” ucap Kyuhyun formal sembari membungkuk hormat.

Raja Taejong membenarkan posisi duduk nya untuk menatap Kyuhyun lebih nyaman lagi.

“Apa yang membawa putra mahkota jauh-jauh datang kemari?” tanya raja Taejong dengan senyum menawan nya.

Kyuhyun tak langsung menjawab. Entah mengapa ia justru terlarut dalam lamunan nya. Tak bisa di pungkiri hati Kyuhyun berdesir melihat wajah dan senyuman dari ayah nya itu. Sudah sebulan lebih ia tidak bertatap muka dengan ayahnya di karenakan kesibukan sang raja. Sungguh jika dia hanya lah rakyat biasa, Kyuhyun pasti sudah memeluk ayah nya dengan erat menyalurkan seluruh rasa rindu. Tapi apa daya, dia adalah putra mahkota dan ayah nya adalah raja. Kyuhyun bahkan bisa menghitung berapa kali ia memeluk ayah nya sendiri selama 14 tahun  ia hidup di dunia ini. Tanpa sadar Kyuhyun mengulas senyuman getir.

“—hkota? Kyuhyun-ah?”

Kyuhyun tersentak saat mendengar raja Taejong memanggil nama nya. Tak bisa di sembunyikan eskpresi kaget nya itu. Raja Taejong menatap putra nya dengan tatapan khawatir bercampur heran karena Kyuhyun hanya terdiam saja beberapa saat lalu.

Gwenchanayo? Apa kau sakit Kyuhyun?” tanya raja Taejong lagi.

Senyuman terulas di wajah Kyuhyun saat yakin sang raja sudah memanggil nama nya. Itu berarti namja di hadapan nya itu sudah mengajak nya untuk berbicara lebih santai dengan status bukan sebagai raja-putra mahkota melainkan sebagai ayah-anak.

Animnida. Aku baik-baik saja abeoji” ucap Kyuhyun membuat raja Taejong menghela napas lega dan  tersenyum.

Abeoji terlihat lelah” ucap Kyuhyun memperhatikan wajah ayahnya.

Gwenchana” balas raja Taejong menanggapi perhatian dari putra nya. Kyuhyun mengangguk mengerti.

“Jadi, sebenarnya kenapa putra ku tiba-tiba datang kemari heum?” raja Taejong menatap Kyuhyun dengan tatapan bertanya. Kyuhyun mulai tersenyum geli.

“Apa perlu alasan khusus jika seorang putra ingin menemui ayah nya?” ucap Kyuhyun santai.

Entah karena apa, raja Taejong yang awalnya cukup terkesiap dengan ucapan Kyuhyun sekarang justru tertawa geli.

“Kau sungguh putra yang selalu bisa membuat ku tertawa Kyuhyun-ah” ucap raja Taejong di tengah acara tawa nya. Mendengar itu Kyuhyun menggembungkan pipi nya.

“Sebagai informasi saja, saya ini putra mahkota bukan seorang pelawak, ahba-mama” protes Kyuhyun membuat sang raja semakin tertawa hingga menggelengkan kepalanya.

Kyuhyun pun tersenyum geli melihat ayah nya tertawa seperti itu. Walaupun protes, ada perasaan senang tersendiri saat bisa membuat dan melihat raja yang biasanya berwajah serius itu tertawa.

“Jadi putra mahkota tengah merindukan ayah nya saat ini, begitu?” tanya raja Taejong setelah menghentikan tawa nya.

Ne ahba-mama” jawab Kyuhyun pasti dengan senyuman manis nya.

Raja Taejong pun membalas senyuman Kyuhyun. Kedua nya pun terdiam, hanya saling menatap ke dalam mata satu sama lain. Dua manik kembar yang terlihat serupa dari dua orang itu.

Abeoji…” panggil Kyuhyun akhirnya memecah keheningan yang terjadi. Sang ayah menatap nya dengan tatapan teduh.

“Apakah abeoji sudah mendengar kabar jika putra nya sudah mengalami kemajuan pesat dalam setiap pelajaran yang di berikan oleh guru?” tanya Kyuhyun dengan tatapan penuh harap.

Raja Taejong terdiam sejenak membuat Kyuhyun semakin penasaran. Walaupun ia tak berharap banyak jika ayahnya mengetahui hal itu karena tugas raja sangat lah bertumpuk namun tetap saja pasti ada perasaan kecewa jika sang raja tidak mengalami perkembangan dirinya.

“Tentu saja. Aku selalu memantau perkembangan putra ku sendiri. Bahkan aku sangat senang saat guru sastra menghadap dan mengatakan bahwa putra mahkota cukup pandai dalam hal sastra. Benarkah begitu?”

Kyuhyun tak bisa menyembunyikan senyuman senang nya. Tentu saja senang jika seorang raja yang selalu di sibukan oleh tugas itu masih memperhatikan perkembangan mu walau tanpa sepengatahuan diri mu sendiri.

Walaupun sejak kecil Kyuhyun tak pernah bisa menghabiskan banyak waktu bersama appa dan eomma nya dan tak bisa bermanja layaknya seorang anak, Kyuhyun sudah senang jika kedua orang tuanya memperhatikan nya dengan cara masing-masing. Itu sudah lebih dari cukup.

“Apakah abeoji senang?” tanya Kyuhyun membuat raja Taejong tertawa kecil.

“Tentu saja, aku bangga pada mu” jawab nya membuat senyum Kyuhyun semakin sumringah.

“Aku berjanji akan belajar dan berlatih semua pelajaran dengan lebih giat lagi” tekad Kyuhyun. Raja Taejong menganggukan kepala nya sembari tersenyum lembut, “Aku percaya putra mahkota mampu melakukan nya”

Kamsahamnida ahba-mama” ucap Kyuhyun dengan formal sembari membungkukan tubuhnya sedikit.

“Jadi adakah yang putra mahkota inginkan sebagai hadiah kerja kerasnya selama ini? Jika ada, katakan lah” ucap raja Taejong tiba-tiba.

Kyuhyun cukup terkesiap mendengar pertanyaan sang ayah. Raja Taejong pun tertawa pelan, geli melihat ekspresi terkejut sang anak yang terlihat lucu. Kyuhyun jarang sekali meminta suatu hal pada nya, anak itu pun jarang membicarakan masalah pelajaran. Dan sekarang seperti nya raja Taejong bisa melihat maksud lain dari kedatangan Kyuhyun yang tiba-tiba itu.

Tanpa sadar Kyuhyun menyengir canggung membuat raja Taejong semakin tertawa. Satu hal yang ia pelajari saat ini. Orang tua mu selalu bisa menebak apa yang kau inginkan dan pikirkan walau kau tak memberitahukan nya, hanya melihat gerak gerik mu saja mereka sudah mengetahui nya. Entah bagaimana caranya.

“Katakan lah” ucap Raja Taejong dengan nada bijak.

Eoh?” Kyuhyun memiringkan kepala nya bingung. Otak nya masih belum menerima maksud ucapan sang raja.

“Katakan apa yang putra mahkota inginkan” ulang abeoji nya lagi. Kyuhyun menghela napas sejenak lalu menganggukan kepalanya.

“Sebenarnya memang ada satu permintaan abeoji” jujur Kyuhyun akhirnya. Kyuhyun menatap wajah raja Taejong yang terus memperhatikan nya dengan sabar dan menanti ucapan selanjutnya.

“Izinkan putra mahkota turut serta bersama ahba-mama dalam inspeksi pasar di hanyang sore ini” Kyuhyun kembali berucap formal sambil menundukan wajahnya dalam.

Terlihat raja Taejong cukup terkejut dengan permintaan Kyuhyun. Ini pertama kali nya sang anak meminta hal seperti itu, meminta untuk ikut dalam sebuah tugas kerajaan. Sang raja berpikir sejenak sebelum tersenyum tipis.

“Apa alasan putra mahkota hendak turut serta?” tanya raja Taejong.

“Putra mahkota merasa sangat penasaran bagaimana proses dari sebuah inspeksi yang biasanya hanya putra mahkota baca dan dengar dari guru. Putra mahkota ingin menyaksikan nya secara langsung dan sepertinya sudah saat nya putra mahkota mulai mempelajari hal seperti ini, bukankah begitu?”

Kyuhyun merutuk perkataan nya sendiri yang tak sesuai dengan apa yang ia pelajari tadi. Kenapa ia menjadi sangat gugup seperti ini? Aish pabbo Kyuhyun!

Kyuhyun mengernyit bingung karena tak kunjung mendapat respon dari sang raja. Semakin menunduk, Kyuhyun takut ayahnya akan marah dengan permintaan nya. Kyuhyun pun menghela napas pasrah.

“Putra mahkota ingin keluar istana?” Kyuhyun mengangkat wajahnya sekilas lalu menunduk kembali mendengar pertanyaan sang raja.

Ne” jawab nya sembari mengangguk.

Raja Taejong tersenyum geli, “Baiklah” ucapnya membuat Kyuhyun langsung mengangkat wajahnya dan menatap sang ayah dengan raut bingung.

“Ye?” gumam nya tanpa sadar.

“Bukankah kau ingin ikut dalam inspeksi? Baiklah, persiapkan diri putra mahkota untuk sore ini” terang sang raja menyanggupi permintaan putra nya itu.

Butuh beberapa detik sebelum Kyuhyun tersenyum lebar. Sungguh ia tak percaya sang raja akan mengabulkan permintaan nya begitu saja. Dengan mata berbinar dan senyuman ia menatap sang raja yang hanya tersenyum tipis menenangkan.

Kamsahamnida ahba-mama” ucap Kyuhyun tulus sembari membungkukan badan nya.

Setelah pembicaraan itu, Kyuhyun segera undur diri dari ruangan kerja ayahnya. Berdalih ingin segera menyiapkan diri untuk keluar istana sore ini. Raja Taejong hanya tersenyum melihat tingkah sang anak. Walaupun Kyuhyun di didik untuk beranjak dewasa lebih awal dari anak seumurnya, namun Kyuhyun tetaplah anak kecil yang terkadang menunjukan tingkah kekanakan nya tanpa di sadari. Sang raja hanya menggelengkan kepala mengingat sosok putra mahkota itu. Ia pun mulai menyentuh berbagai laporan yang sudah menghiasi meja kerja nya kembali.

.

.

“Anda terlihat sangat senang, putra mahkota” ucap kasim Choi yang setia mengiringi Kyuhyun kemanapun anak itu melangkah.

Kyuhyun berjalan dengan riang di depan nya dengan senyuman dan terkadang senandung kecil terdengar sejak ia keluar dari Geunjeongjeon.

“Tentu saja kasim Choi” jawab Kyuhyun riang. Kasim Choi tersenyum senang melihat keriangan di wajah anak yang sudah di temani nya sejak 10 tahun yang lalu.

“Ah tolong kau siapkan semua keperluan ku untuk nanti sore” titah Kyuhyun membuat kasim Choi mengangguk patuh.

“Baik putra mahkota”

Kyuhyun berjalan sembari mengedarkan pandangan nya ke sekitar halaman istana. Senyuman senang tak kunjung pudar dari wajah tampan nya membuat karisma seorang putra mahkota semakin menawan. Langkah Kyuhyun terhenti di depan gerbang bang-wi jiyeog—sebuah arena untuk latihan pertahanan.

Bisa terdengar suara riuh dari para prajurit yang tengah berlatih di dalam sana. Kyuhyun beralih mendekati gerbang itu. Berdiri di ambang gerbang dan menyaksikan bagaimana latihan berjalan.

Terlihat kumpulan dari prajurit yang berbaris teratur dengan sebilah pedang di tangan nya. Mereka bergerak seirama sembari mengayunkan pedang tersebut.

“Yah!” sahutan dari masing-masing prajurit terdengar seirama saat menerima arahan dari seorang pemimpin divisi yang berada di sebuah gazebo cukup tinggi untuk mengawasi setiap anak buahnya. Mengayunkan pedang dan bergerak melakukan teknik yang sudah di pelajari.

Ah, Siwon hyung!” pekik Kyuhyun tanpa sadar saat melihat satu sosok yang di kenalnya.

Kyuhyun meringis saat beberapa prajurit di barisan belakang menoleh ke arah nya. Mereka mengangguk hormat pada Kyuhyun sekilas sebelum kembali melanjutkan latihan nya. Kyuhyun hanya bisa tersenyum canggung.

Siwon yang mengenakan jeogori berwarna merah maroon dan baji berwarna hitam di tambah ikat kepala berwarna merah maroon dengan logo simbol kerajaan di tengah nya. Tentu Siwon mendengar pekikan putra mahkota barusan karena ia berada di barisan kedua dari belakang. Ia menoleh dan mengangguk hormat sambil menunjukan dimple smile nya lalu kembali mengayunkan pedang nya.

Siwon memang sudah menjadi salah satu prajurit tingkat awal. Walau usia nya masih belia namun kemampuan nya sungguh menganggumkan sehingga berhasil lolos dalam seleksi prajurit. Dia murni masuk dengan kerja kerasnya bukan semata-mata karena ayahnya yang seorang panglima perang. Walaupun begitu tetap saja ada beberapa orang yang meragukan kemampuan nya.

“Kemampuan pedang Siwon hyung benar-benar hebat. Dia harus mengajarkan nya pada ku nanti” gumam Kyuhyun kagum saat Siwon menghunuskan pedang nya kepada angin.

“Sebaiknya putra mahkota segera kembali ke Uiseong untuk bersiap-siap” Kasim Choi mulai bersuara mengingatkan setelah beberapa saat mereka menyaksikan latihan itu.

Kyuhyun terdiam sejenak sebelum mengangguk. Ia tersenyum puas lalu beranjak dari tempat nya berdiri. Melanjutkan perjalanan menuju ke pavilium nya.

.

.

.

†_TPF_†

Keriuhan terjadi di ibukota Hanyang saat gerbang istana di buka dan terlihat pasukan pengawal raja dengan kuda nya mulai muncul. Mereka mengamankan jalan terlebih dahulu dan membuat penduduk berbaris teratur di pinggir jalan. Para penduduk terlihat antusias untuk melihat raja mereka. Sudah lama inspeksi pasar tidak di lakukan langsung oleh sang raja.

Tak berapa lama di belakang pengawal tampaklah raja Taejong yang menunggangi kuda gagah berwarna coklat. Sang raja tak mengenakan baju kerajaan nya, ia hanya mengenakan hanbok santai berwarna merah dari kain sutera yang tetap menunjukan kedudukan tinggi nya terlihat dari setiap ukiran kain.

Di belakang sang raja, terlihat putra mahkota yang sudah tersenyum ramah pada setiap penduduk yang terlihat heboh melihatnya. Mereka tak menyangka jika putra mahkota akan ikut. Kyuhyun pun menunggangi kuda gagah berwarna hitam nya. Ia mengenakan jeogori dan baji berwarna ungu di padu dengan sakgui berwarna hijau cerah.

Sang raja dan putra mahkota pun sama-sama menggunakan gat yang melindungi kepala mereka dari terik matahari walaupun hari sudah cukup sore.

Di belakang putra mahkota terlihat beberapa penasihat, kasim dan pengawal raja lain nya yang setia mengawal inspeksi ini.

Kyuhyun mengedarkan pandangan nya ke sekeliling. Di perhatikan nya dengan seksama para penduduk yang berbaris teratur di samping jalan dan di depan kios masing-masing. Ia masih bisa mendengar beberapa ucapan dari penduduk itu.

“Wah tak menyangka jika putra mahkota ikut serta”

“Lihat dia sudah besar, tampan dan gagah seperti raja Taejong”

“Kyaa~ andai aku bisa mendaftar sebagai calon putri mahkota kelak pasti sangat bahagia bisa mendampingi putra mahkota yang begitu tampan”

“Senyuman putra mahkota terlihat ramah sekali”

Senyuman geli terpantri di wajah Kyuhyun saat ia masih bisa menangkap beberapa bisikan dari rakyatnya. Tak bisa di pungkiri ada perasaan senang dan bangga juga mendapat pujian seperti itu. Tampan, gagah, ramah—oh tentu itu pasti dirinya, bahkan ia yakin pesona nya melebihi sang ayah. Tawa pelan keluar dari bibir Kyuhyun saat membayangkan hal tersebut.

Kyuhyun beralih menatap punggung ayahnya yang terlihat tengah berbicara. Kyuhyun tidak tahu apa yang di bicarakan ayahnya itu, yang pasti sang raja tengah berbincang dengan penasihat mengenai keadaan pasar saat ini. Sudahlah ia tidak terlalu peduli, ia hanya ingin menikmati suasana luar istana walaupun bukan seperti ini yang di inginkannya. Ia lebih nyaman saat seminggu lalu ia keluar bersama Kibum, Heechul dan Siwon. Tanpa seorang dari penduduk yang mengetahui identitasnya, berjalan santai melihat kegiatan pasar sehari-hari yang sebenarnya.

“Putra mahkota” panggilan raja Taejong membuyarkan lamunan Kyuhyun.

Ne ahba-mama?” balas Kyuhyun.

“Bagaimana menurutmu?”

Kyuhyun mengernyit bingung dengan pertanyaan ayahnya. Ia terdiam berusaha mencerna maksud dari pertanyaan itu. Raja Taejong tersenyum geli, ia sadar sejak tadi Kyuhyun tak fokus mendengarkan perbincangan nya mengenai pasar tersebut. Putra nya itu lebih asyik memperhatikan sekeliling nya.

“Apa kau menikmati nya putra mahkota?” tanya raja Taejong lagi.

“Ah? Ne ahba-mama” jawab Kyuhyun segera.

Raja Taejong tak ingin membahas lebih lanjut. Kyuhyun masih terlihat bingung dan sang raja enggan membuatnya semakin pusing. Biarlah putra mahkota menikmati waktu nya di luar istana, toh ia mengerti bagaimana perasaan putra mahkota saat ini, sama seperti perasaan nya saat muda dulu mungkin.

Ahba-mama

Kali ini Kyuhyun memberanikan diri untuk memanggil.

“Ada apa?”

“Apa kita akan berkeliling dengan berkuda? Bukankah lebih baik jika berjalan kaki dan melihat keadaan lebih dekat?” tanya Kyuhyun sedikit ragu. Jujur ia bosan jika hanya menyusuri pasar di atas kuda ini. Ia ingin berjalan menyusuri pasar tersebut.

“Kami selalu berkeliling menggunakan kuda. Mengingat ini lebih efektif dan tidak mengambil resiko jika ada kejadian buruk terjadi” jawab sang raja yang membuat Kyuhyun menghela napas tanpa di sadari nya.

Waeyo? Apa kau ingin menyusuri pasar dengan berjalan kaki?” tanya raja Taejong membuat Kyuhyun meringis. Ia ingin menjawab iya tapi…

“Sebenarnya iya, ahba-mama” jujur nya membuat raja Taejong tertawa entah karena hal apa.

“Berhenti!”

Rombongan raja itu menghentikan langkah kuda nya saat mendengar titah dari yang mulia raja. Kyuhyun mengernyit karena ayahnya memberi perintah untuk berhenti. Semua pun menunggu titah selanjutnya dari sang raja.

“Kita lanjutkan penyusuran dengan berjalan” titah raja Taejong membuat pengawal raja cukup terkejut.

“Berjalan? Itu bisa membahayakan Jeonha” ucap salah seorang penasihat raja.

Raja Taejong menggelengkan kepala. Ia melirik Kyuhyun yang terlihat terkejut lalu tersenyum.

“Tidak apa. Aku rindu berjalan menyusuri pasar ini” ucap raja Taejong lagi.

Kasim Lee langsung turun dari kuda nya dan berjalan mendekati sang raja saat raja Taejong hendak turun dari kuda dan membantu nya. Penasihat dan pengawal pun segera turun dari kuda nya masing-masing.

Abeoji…” gumam Kyuhyun dengan mata berkaca-kaca dan senyuman tipis sebelum turun dari kuda coklatnya. Hari ini ayahnya telah mengabulkan 2 permintaan nya. Ia tersenyum pada kasim Choi yang membantu nya untuk turun.

Para pengawal segera membuat barisan penjagaan di sekitar jalan menghalangi beberapa rakyat yang hendak menghampiri rombongan raja.

Raja Taejong, putra mahkota dan rombongan nya mulai berjalan menyusuri jalan bertanah kering. Mereka mengedarkan pandangan ke sekeliling. Raja Taejong masih terlihat berbincang dengan penasihat dan mentri yang menangani masalah pasar. Lalu ada seorang juru tulis yang siap mencatat apa saja yang di titahkan oleh raja.

Kyuhyun pun setia berjalan di belakang sang raja. Sesekali ia menanggapi saat abeoji nya menanyakan sesuatu. Yang pasti bagi Kyuhyun berjalan seperti ini lebih menyenangkan daripada menunggangi kuda seperti sebelum nya.

Raja Taejong terlihat berhenti di sebuah kios dan mulai bertanya beberapa hal pada pemilik kios yang sungguh beruntung itu. Kyuhyun mengedarkan pandangannya kembali ke sekitar. Masih banyak rakyat yang menyaksikan inspeksi raja ini dari balik penjagaan pengawal.

Senyuman ramah Kyuhyun berikan pada rakyat yang memperhatikan nya namun beberapa saat kemudian senyuman di wajah Kyuhyun sedikit pudar. Ia menyipitkan mata nya saat melihat seorang sosok yang seperti nya tak asing tengah berdiri di barisan rakyat.

Orang yang di perhatikan Kyuhyun itu hanya berdiri di kerumunan sekilas sebelum pergi meninggalkan tempat seakan tidak peduli. Kyuhyun masih berdiri mematung dengan pikiran berputar berusaha mengingat dimana ia melihat sosok itu.

“Ah! dia…” gumam Kyuhyun yang sepertinya sudah mengingat sosok nya.

Kyuhyun kembali mengedarkan pandangan nya ke sekitar karena sosok yang di carinya tiba-tiba menghilang. Ia tersenyum saat masih melihat sosok itu di dekat belokan di belakang sana.

Kyuhyun menghela napas. Ingin sekali ia mengejar dan bertemu lagi dengan orang itu tapi dengan pengawalan seperti ini seperti nya tidak mungkin.

Jeonha! Jeonha!!”

Sebuah teriakan keras membuat semua orang yang ada di situ menoleh kepada seorang namja paruh baya yang berusaha menembus penjagaan pengawal untuk menemui raja. Namja it uterus berteriak histeris sambil menangis, ia terus mengucapkan kata ‘tolong aku’.

Seketika semua perhatian terfokus pada orang itu termasuk raja Taejong yang mengernyit bingung. Dan di saat itulah Kyuhyun mulai mundur ke bagian lemah penjagaan pengawal dan meninggalkan rombongan raja.

Saat merasa tidak ada yang menyadari keberadaan nya, Kyuhyun segera berlari menuju belokan tempat sosok yang di temui nya seminggu lalu pergi. Entah mengapa ia tak memikirkan apa yang terjadi saat rombongan raja menyadari ketidakberadaan nya. Ia hanya ingin bertemu dengan orang misterius itu.

.

.

“Ish! Eodiga?”

Napas Kyuhyun cukup memburu setelah beberapa saat berlari. Ia mengikuti sebuah jalan kecil melewati beberapa kios yang cukup sepi. Terus mengedarkan pandangan nya berusaha mencari sosok itu dan terus berharap agar bisa bertemu.

Kyuhyun meringis saat tidak mengenali tempat yang ia pijak saat ini. Yang pasti ini masih di kawasan pasar. Ia berhenti dan terdiam di tempat. Tidak tahu harus melangkah kemana lagi. Cukup merutuk diri sendiri yang kabur dari rombongan raja. Bisa di bilang saat ini sang putra mahkota tersesat karena kecerobohan nya sendiri.

Ne terimakasih ahjussi

Kyuhyun menoleh saat mendengar sebuah perbincangan di tempat sepi ini. Senyuman kembali terpantri di wajahnya saat melihat sosok yang di cari nya keluar dari sebuah kios sambil membawa beberapa kertas di tangan nya.

Eoh? Hei tunggu!” pekik Kyuhyun saat namja itu kembali melangkah pergi.

Kyuhyun mendengus saat sosok itu tak mendengar nya dan terus melangkah. Tak membuang waktu, ia kembali berlari kembali untuk mengejarnya.

Bruk!

“Akh…”

Namun saat berbelok di sebuah belokan, Kyuhyun harus rela menabrak seseorang dan jatuh terduduk. Hanbok indahnya pun harus ternoda oleh debu tanah. Kyuhyun meringis saat merasakan perih di telapak tangan kiri nya dan benar saja telapak tangan lecet.

Dengan kesal Kyuhyun mendongakan kepala nya dan memberikan tatapan tajam untuk orang yang membuat nya jatuh terduduk seperti ini. Namun putra mahkota tersebut bergidik ngeri saat melihat dua namja dengan tubuh tegap dan satu namja dengan tubuh tambun.

“Hei bocah apa kau tidak memiliki mata?” salah seorang namja tegap itu membungkukan dirinya condong ke arah Kyuhyun.

Kyuhyun menunduk dalam untuk menghindari tatapan tajam dari namja tersebut. Sungguh ia merutuk kesialan ini.

“Aku tidak sengaja” ucap Kyuhyun sedikit risih di perhatikan intens seperti ini.

Yongha eoh?” desis namja gempal itu sambil tersenyum meremehkan.

“Aah~ anak bangsawan ternyata” timpal namja yang pertama.

Kyuhyun memejamkan matanya berusaha mengumpulkan keberanian nya. Menghela napas berat sebelum membuka mata dan hendak bangkit berdiri.

“Ukh”

Namun Kyuhyun kembali jatuh terduduk saat namja gempal di hadapan nya mendorong dirinya saat hendak berdiri. Kyuhyun memandang tiga orang itu dengan tatapan tidak suka. Ia yakin tiga namja ini bukan orang baik.

Waeyo? Marah?” tanya seorang dari mereka sambil tertawa.

“Tentu tidak. Aku tak ingin membuang tenaga hanya untuk marah pada kalian” ucap Kyuhyun tajam yang cukup membuat tiga orang di hadapan nya terkesiap. Kyuhyun menyeringai seakan tidak ada rasa takut sedikit pun.

“Anak bangsawan memang bermulut pisau. Sungguh menjijikan” seorang namja tegap yang sedaritadi terdiam mulai berucap lalu meludah di samping Kyuhyun.

Kyuhyun menggeram kesal. Meludah seperti sama saja merendahkan derajat seseorang.

“Kalian akan menyesal sudah berkata dan bertingkah seperti ini pada ku. Kalian bisa di penggal” ucap Kyuhyun tajam.

Entah apa yang lucu tiga orang itu tertawa terbahak.

“Hei bocah kau kira kau ini siapa?! Hanya anak bangsawan saja sudah sombong, cih!” balas namja gempal sambil menepuk-nepuk pipi pucat Kyuhyun.

“Aku… Putra mahkota!” jawab Kyuhyun dengan tatapan menantang.

Kyuhyun mengernyit bingung saat orang-orang di hadapan nya kembali tertawa. Ia berkata sebenarnya dan apa yang lucu?

“Hahaha selera humor mu cukup bagus nak! Kalau kau putra mahkota berarti aku adalah raja! Hahaha” ucap seorang dari mereka membuat Kyuhyun mendengus sebal.

“Sudahlah, kami tidak ingin membuang waktu. Lebih baik cepat serahkah semua uang mu yongha dan kami tidak akan mengganggu mu lagi. Tanggung jawab sudah menabrak ku!” namja tegap itu kembali membungkukan badan nya dan menatap tajam ke dalam manik indah Kyuhyun.

“Uang? Aku tidak punya” jawab Kyuhyun jujur. Walaupun ia seorang putra mahkota tapi ia jarang sekali memegang uang, semua keperluan bahkan uang nya di urus oleh kasim Choi. Toh apa guna nya uang jika semua yang kau perlukan sudah lengkap tersedia di dalam istana?

“Kami tidak ingin berbuat kasar, cepat berikan uang mu!” pekik namja gempal.

“Sudah ku bilang aku tidak punya!!” balas Kyuhyun dengan nada tinggi dan kesal.

Ingin rasa nya Kyuhyun berteriak. Sekarang ia sudah tersesat dan tak mendapat apa yang di cari nya di tambah harus berurusan dengan tiga orang menyebalkan ini.

“Kau ingin mencari masalah dengan kami eoh? Mana mungkin kami percaya bahwa seorang yongha seperti mu tidak memiliki uang?!”

Kyuhyun meringis saat namja tegap itu memukul kepala nya. Demi apa pun, ini pertama kali nya ia merasakan pukulan yang cukup membuat nya pening.

Tuk!

“Aw! Ya siapa yang berani memukul ku?!!”

Namja gempal yang hendak memukul Kyuhyun segera menoleh saat sebuah kerikil mengenai kepala belakang nya. Ia menggeram saat melihat seorang namja yang sudah berdiri tak jauh dari mereka.

“Kau yang melakukan nya?!!” pekik namja gempal itu lagi.

Kyuhyun sedikit mengintip dari celah dua orang namja tegap yang ada di hadapan nya. Tanpa sadar ia menarik kedua sudut bibirnya saat mendapatkan sosok yang di kejarnya tadi sudah berdiri di sana. Mata Kyuhyun berbinar saat bisa bertemu tatap dengan namja itu.

“Menyusahkan” gumam namja itu lalu menghela napas.

Dengan malas namja penolong itu melangkah mendekati tiga orang dewasa tersebut.

“Memukul hanya untuk meminta uang pada anak manja itu? Sungguh menyedihkan” ucap namja itu dengan nada tenang.

Tentu saja tiga orang dewasa di hadapan nya tidak terima dengan perkataan namja itu. Mereka menggeram kesal.

“Apa mau mu?!! Mau membela anak ini?” pekik salah satu namja tegap yang sudah mengepalkan tangan nya.

“Tidak. Hanya kesal karena keributan yang kalian buat di tempat tenang ini” jawab namja itu santai membuat Kyuhyun menggembungkan pipi nya.

“Sebaiknya kalian pergi dan tak membuat keributan lagi atau aku akan memanggil opsir” tambah namja itu lagi.

“Jangan ikut campur!!”

Namja gempal itu segera menerjang ke arah namja misterius tersebut. Dengan santai namja itu mengelak dan dengan mudahnya ia mengunci tangan namja gempal di hadapan nya lalu memukul tengkuk nya sehingga namja gempal itu tersungkur di tanah.

“Habisi dia!”

Melihat teman nya yang di kalahkan dengan mudah, dua namja tegap itu mulai menyerang. Mereka mengeluarkan sebuah pisau kecil dari balik pakaian nya.

Kyuhyun hanya bisa menyaksikan perkelahian di hadapan nya dalam diam. Entah mengapa tubuhnya terasa tidak bisa di gerakan. Seketika kertas yang di sedaritadi di pegang namja misterius itu berterbangan dan berserakan di tanah. Namja itu masih berusaha mengelak dan melawan.

Namja itu menendang perut salah seorang namja tegap tersebut lalu memelintir tangan namja yang lain nya.

“Pergi atau kalian mati” desis nya dengan nada lirih namun terkesan begitu dingin dan tajam.

Dua namja di hadapan nya mendengus sebal sebelum beranjak pergi sambil memapah teman gempal nya yang sudah tidak sadarkan diri.

Kyuhyun mengerjapkan mata nya berulang kali sembari memperhatikan namja yang baru saja menolong nya itu tengah memunguti kertas nya yang berserakan. Beberapa saat ia terdiam sebelum tersadar dari lamunan nya. Ia mulai membantu memunguti kertas yang ada di sekitarnya.

“Terimakasih sudah menolongku” ucap Kyuhyun tulus.

Mereka sibuk mengumpulkan kertas tersebut. Berulang kali Kyuhyun melirik berharap namja di hadapan nya itu membuka suara. Tak kunjung ada respon dari namja tersebut membuat Kyuhyun merengut kesal.

“Apa kau mengingatku? Kita bertemu seminggu yang lalu” Kyuhyun mulai membuka suara kembali masih berusaha mengajak berbicara namja tersebut.

“Aku yang tak sengaja menabrak mu waktu itu” tambah Kyuhyun sembari mengambil kertas terakhir yang tergeletak di dekat nya.

“Hei aku sedang berbicara pada mu!” pekik Kyuhyun akhirnya karena di abaikan sejak tadi.

Namja itu hanya menarik sudut bibirnya membuat senyuman misterius. Ia berdiri membuat Kyuhyun mengikutinya.

“Apa yang di lakukan orang seperti mu di tempat seperti ini?” tanya namja itu sembari menengadahkan telapak tangan kanan nya ke arah Kyuhyun—meminta kertas nya di kembalikan.

“Aku mengejarmu” jujur Kyuhyun sembari tersenyum lebar lalu menyerahkan kertas yang ada di tangan nya.

“Aku serius. Tadi aku melihatmu jadi aku mengejarmu” tegas Kyuhyun saat melihat namja di hadapan nya justru tertawa sinis.

“Apa yang kau inginkan dari ku?” tanya nya lagi.

Kyuhyun terdiam sejenak, berpikir sembari bergumam kecil. Ia sendiri tak tahu kenapa ia mengejar namja itu. Hanya ada satu alasan, “Aku ingin bertemu dengan mu” jawabnya asal.

Namja tersebut terdiam memperhatikan Kyuhyun yang tersenyum manis dengan tatapan sulit di artikan sebelum menyunggingkan senyuman miring di wajahnya.

“Sebuah kehormatan jika putra mahkota berlari hanya untuk bertemu dengan ku, begitukah?”

Sontak Kyuhyun membulatkan mata nya dengan mulut terbuka sedikit. Tentu ia terkejut karena namja itu tahu identitas aslinya namun ketika mengingat tadi ia melihat namja itu berdiri di kerumunan rakyat untuk melihat rombongan raja, hal itu pasti mungkin.

“Tidak perlu terkejut begitu” ucap namja itu lagi. Kyuhyun hanya bisa meringis.

“Tapi… meninggalkan rombongan dan justru berkeliaran di tempat seperti ini seorang diri sungguh perbuatan yang sangat bodoh dan tak patut di contoh. Apa kau tidak punya otak? Orang-orang pasti panik mencari mu saat ini”

Kyuhyun menekuk wajahnya mendengar ucapan dingin dan begitu tajam. Namun Kyuhyun memilih untuk diam dan menundukan kepala nya.

“Ternyata putra mahkota tidak sepintar seperti bayanganku” tukas namja tersebut.

Kyuhyun menghela napas nya. Ingin sekali Kyuhyun memprotes. Tidak tahukah namja itu jika prestasi putra mahkota di semua pelajaran istana itu sangat memuaskan? Namun perkataan namja itu tak seluruhnya salah. Ia memang bodoh telah kabur seperti ini.

“Sudahlah. Pengawalmu akan datang sebentar lagi”

Namja itu menghela napas lalu berbalik dan mulai melangkah pergi.

“Tunggu!” pekik Kyuhyun membuat namja itu menghentikan langkahnya.

“Siapa nama mu?” tanya Kyuhyun dengan tatapan penuh harap.

Jebal beritahu aku siapa nama mu” Kyuhyun mengikuti namja itu yang mulai melangkah kembali.

Namja berhenti kembali tanpa menoleh ke belakang, “Leeteuk” gumam namja itu sangat pelan membuat Kyuhyun cukup mengernyit untuk menangkap gumaman yang tidak terlalu jelas itu.

“Lee—teuk? A—”

“Putra mahkota!”

Kyuhyun sontak menoleh saat mendengar panggilan dari beberapa orang yang berlarian ke arahnya. Kasim Choi dan beberapa pengawal sudah menemukan nya. Kyuhyun menghela napas sembari memandangi punggung namja yang menyebut dirinya Leeteuk dengan tatapan sendu. Namja itu sudah berjalan pergi dan menghilang di belokan.

Aigoo putra mahkota. Ternyata anda di sini, kami mencari kemana-mana. Apa anda baik-baik saja?” Kasim Choi yang sudah berhadapan dengan Kyuhyun mulai meneliti setiap inci dari tubuh Kyuhyun yang masih terdiam seribu bahasa.

“Anda berdarah putra mahkota!” pekik Kasim Choi panik saat melihat darah bercampur debu di telapak tangan Kyuhyun.

Kyuhyun memutar bola mata nya malas lalu menyembunyikan tangan nya ke dalam lengan pakaian nya, “Aku baik-baik saja” ucap nya dengan nada lesu.

Tiba-tiba Kyuhyun menyipitkan mata nya saat melihat selembar kertas yang tergeletak di dekat sebalok kayu. Perlahan Kyuhyun mendekat dan mengambil kertas tersebut. Dengan seksama ia memperhatikan kertas yang sudah di bubuhi beberapa tulisan dengan hanja itu.

“PJS?” gumam Kyuhyun membaca inisial yang berada di pojok kiri bawah kertas.

“Putra mahkota!”

Kyuhyun tersentak mendengar pekikan dari kasim Choi. Ia mendelik kesal membuat kasim Choi menundukan kepala nya.

“Kau membuat ku kaget!” decak kesal Kyuhyun.

Mianhamnida putra mahkota” sesal kasim Choi.

Kyuhyun menghela napasnya lalu memperhatikan kasim Choi dan beberapa pengawal di belakang nya.

“Kita kembali sekarang” titah Kyuhyun sembari mulai melangkahkan kaki di ikuti kasim Choi dan para pengawal di belakang nya.

‘Leeteuk? PJS? Kenapa kau sungguh membuat ku penasaran? Siapa kau sebenarnya? Kau bisa membaca dan menulis berarti kau bukan rakyat biasa. Tapi… Tunggu saja, aku akan segera menyelidiki mu!’

.

.

.

†_TPF_†

Derap langkah kuda terdengar seirama di sepanjang jalan berdebu menuju sebuah hutan. Tiga kuda gagah berwarna coklat itu melaju dengan kecepatan sedang, melawan arah angin yang berhembus cukup kencang. Suara ringikan kuda terdengar saat sang penunggang mengendalikan tali pengendali nya.

“Ya Won-ah, kapan kita sampai eoh?” Heechul mulai protes pada Siwon yang menunggangi kuda nya di bagian depan—memimpin kedua rekan nya.

Siwon menoleh dan menunjukan dimple smile nya pada Heechul yang terlihat sudah lelah, “Sebentar lagi, hyung. Setelah melewati hutan itu” balas nya.

Heechul memutar bola mata nya malas. Pasalnya sejak tadi Siwon mengatakan sebentar lagi tapi mereka tak kunjung sampai di tempat tujuan, “Tadi nya aku tidak ikut saja” gumam nya.

Kibum yang menunggangi kuda nya di samping agak di depan Heechul hanya menggelengkan kepala melihat Heechul yang sudah menghapus peluh nya, “Setelah sampai di air terjun itu kau pasti akan merasa segar” ucap nya pada Heechul.

Ya, Heechul, Siwon dan Kibum memang berencana untuk pergi ke sebuah air terjun kecil yang ada di dekat hutan sebelah timur istana. Mengisi waktu luang dengan sedikit berpetualang seperti ini jarang mereka lakukan. Berhubung Heechul dan Kibum yang biasanya jarang berpergian cukup jauh itu tengah merasakan kebosanan yang luar biasa, akhirnya mereka menerima tawaran Siwon.

Siwon mengatakan bahwa pemandangan di sekitar air terjun ini sangat indah. Dan air dingin nya pasti akan membuat semua orang yang menyentuh nya merasa segar kembali.

“Tetap saja ini sudah cukup jauh dari kota” lirih Heechul sambil menghela napas.

“Sabarlah. Kibum saja tidak protes” balas Siwon dengan pandangan lurus ke depan.

Kibum hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Siwon berbeda dengan Heechul yang mendengus sebal.

“Udara hari ini sejuk, sangat cocok untuk berkuda. Sudah lama aku tidak berkeliling seperti ini” ucap Kibum sembari memperhatikan langit cerah di atasnya.

Kajja, kita tambah kecepatan. Tsah!” Siwon memacu tali pengendali membuat kuda coklat nya meringkik dan menambah laju lari nya.

Kibum dan Heechul pun melakukan hal yang sama. Ketiga nya menunggangi kuda nya mulai menyusuri kawasan hutan yang sudah mereka masuki. Rindangnya pohon membuat sinar matahari tidak bisa menyinari hutan tersebut dengan sinar teriknya. Hutan yang sepi dan memang jarang di lewati oleh lalu lalang orang, membuat suasana nya masih terasa sangat asri dan sejuk.

Srrash!

Siwon segera menarik tali kendali kuda nya membuat kuda itu berhenti mendadak dan sukses membuat Heechul dan Kibum juga terkejut dan ikut menarik tali pengendali masing-masing secara reflek.

“Ya Siwon jangan berhenti mendadak!!” pekik Heechul kesal.

Siwon tak menjawab, dia hanya mengangkat sebelah tangan nya seakan meminta Heechul untuk diam dan menunggu. Pandangan Siwon berubah menjadi tajam, tangan kiri nya mengambil sehelai daun yang terjatuh di atas kepala kuda nya. Helaian daun yang sudah tersayat menjadi setengah.

“Ada apa hyung?” tanya Kibum yang mulai memasang posisi waspada.

Siwon mempunyai kepekaan yang tinggi sehingga Kibum yakin ada sesuatu yang tidak beres. Siwon memutuskan untuk turun dari kuda nya, Kibum pun mengikuti, hanya Heechul yang masih menunggangi kuda nya walau ia juga merasa penasaran.

Tak ada kata yang terucap dari bibir Siwon, ia justru melangkah ke arah kanan. Kibum pun hanya mengikuti langkah Siwon melewati beberapa pohon yang menjulang tinggi.

Wuzz—Kraak

Srash!

Akhirnya tak jauh dari kuda mereka, Siwon dan Kibum berhenti di balik sebuah pohon besar. Pandangan tajam mereka terfokus pada pemandangan di depan sana.

Seorang namja dengan hanbok berwarna biru-putih tengah mengayunkan pedang nya. Mengeluarkan beberapa teknik berpedang. Memutar tubuhnya bahkan melakukan salto di udara. Mengayunkan pedang bermata satu nya ke beberapa pohon di sekitar sehingga batang dari pohon-pohon itu tersayat dan ranting-ranting terpotong. Menebas beberapa dedaunan yang terjatuh. Pedang di tangan nya terlihat berkilat saat sinar matahari menyentuh permukaan nya. Sepertinya namja itu tengah berlatih pedang.

Namja tersebut sontak menghentikan kegiatan nya saat merasakan kehadiran orang di dekatnya. Ia tersenyum misterius sebelum memakai sebuah kain yang terselampir di lehernya untuk menutupi wajahnya hingga hanya bagian mata nya saja yang terlihat.

“Apa kami mengganggu mu?”

Siwon mulai memberanikan diri mendekati namja itu setelah merasa namja tersebut sudah mengetahui kehadiran mereka. Kibum masih diam di tempat nya.

Trang!

Kibum membulatkan mata nya saat namja asing itu membalikan tubuhnya dan mengayunkan pedang nya pada Siwon untung hyung nya itu peka dan menepis pedang yang bisa menebas leher nya dengan pedang miliknya sendiri.

“Reflek yang bagus” puji namja asing itu dengan suara tidak terlalu jelas karena kain penutup yang menutupi mulutnya.

“Aku tidak berniat macam-macam” balas Siwon dengan pedang nya masih menahan pedang namja itu.

“Bagaimana jika bermain sebentar?”

Sraakk—Trang!

Siwon yang belum siap dengan serangan itu harus terdorong ke belakang beberapa langkah. Siwon menatap tajam kedua onyx namja di hadapan nya itu. Beberapa saat saling bertatapan, Siwon mulai tersenyum seakan telah mengerti apa yang di inginkan oleh lawan di hadapan nya ini.

Siwon balik mendorong pedang nya yang masih bersinggungan dengan lawan nya itu membuat namja di hadapan nya mundur. Kedua nya saling melepas singgungan dari pedang dan mulai menyerang satu sama lain. Suara pedang yang saling mengadu pun menyelimuti area tersebut seiringan dengan suara langkah kaki dari keduanya.

Kibum menghela napasnya melihat pertarungan tanpa sebab tersebut. Yang ia tahu pasti hanyalah kedua orang di depan sana pandai berpedang.

“Ukh!” Siwon sontak terdiam saat namja itu bergerak cepat tanpa bisa di tebak dan tiba-tiba muncul di samping nya dengan ujung pedang mengarah di leher Siwon.

Area tersebut menjadi hening seketika menyisakan suara gesekan daun yang terdengar.

“Putra panglima besar Choi?”

Siwon cukup terkejut saat namja di samping nya itu berbisik, mengungkapkan identitasnya, “Siapa kau?” tanya Siwon.

Namja di samping Siwon hanya tersenyum di balik kain penutup nya, hanya mata nya saja yang terlihat membentuk sebuah bulan sabit menandakan senyuman lebar yang tengah terlukis di wajahnya.

“Teknik mu bagus tapi kau sama sekali belum mampu membaca pergerakan lawan. Itu faktor penting dalam sebuah pertarungan. Pelajari itu Yongha” bisik namja asing itu pada Siwon.

Setelah itu, namja tersebut menarik pedang nya dan memasukan pedang miliknya ke dalam sarung berwarna merah bercorak hitam. Dengan santai ia melangkah pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Siwon hanya bisa mengerjapkan matanya sembari menatap intens punggung namja yang sudah berjalan menjauhi nya. Ia menghela napas nya sebelum memasukan pedang miliknya ke dalam sarung berwarna biru bercorak hitam yang tergantung di samping baji nya.

“Won hyung cepat kembali sebelum Chul hyung marah” Kibum mulai bersuara mengingatkan. Siwon berbalik lalu tersenyum canggung. Ia cukup melupakan kehadiran Kibum dan Heechul.

Tanpa membuang waktu, ia pun mengikuti langkah Kibum kembali ke kuda mereka. Siwon sempat menoleh kearah pergi nya namja yang beberapa saat lalu berduel dengan nya.

“Siapa dia? Kita harus bertemu lagi suatu saat nanti”

.

.

“—hkota! Kyuhyun!”

Panggilan pelan dan lembut namun terdengar memekik itu membuyarkan lamunan Kyuhyun. Sang putra mahkota itu pun menatap dua orang paling di hormati di kerajaan ini dengan tatapan bingung sambil mengerjap polos.

Raja Taejong beserta Ratu Wongyeong pun menatap putra mereka dengan tatapan heran juga khawatir. Sejak kembali dari Hanyang, Kyuhyun terlihat lebih diam dan melamun.

“Melamun di saat raja sedang berbicara. Siapa yang mengajarkan hal seperti itu pada putra mahkota?” ucap ratu Wongyeong tegas dengan suara lembutnya.

Kyuhyun menundukan kepala nya, “Jeosonghamnida eomma-mama” sesal nya karena mengabaikan panggilan dan ucapan dari kedua orang tua nya itu.

“Kami kecewa pada mu putra mahkota. Saat di Hanyang tiba-tiba kau menghilang dan kau mengaku jika kau sengaja pergi diam-diam untuk menemui teman mu? Lalu sekarang kau pun melamun” ucap Ratu Wongyeong lagi sembari menatap putra nya yang masih menunduk.

Mianhae mama” Kyuhyun hanya bisa mengucapkan kata maaf berulang kali.

“Kau sudah membuat kepercayaan kami sedikit berkurang. Apa kau tahu? Sekali kau menyiakan sebuah kepercayaan maka akan sulit untuk membangun nya kembali?”

Ne eommonim, aku menyadari kesalahan ku”

“Putra mahkota memang masih memerlukan pembelajaran. Lebih baik kau tidak perlu mengikuti inspeksi lagi keluar istana terlebih dahulu”

Sontak Kyuhyun menegakan wajahnya dan menatap eomma nya dengan tatapan kaget dan tidak terima.

Eomma~” rengek Kyuhyun melepaskan sikap formal pada yeoja cantik di hadapan nya itu.

“Kau sudah membuat semua orang khawatir termasuk aku. Apa kau tahu bagaimana perasaan ku saat mendapat kabar bahwa putra mahkota menghilang di Hanyang? Aku sangat takut dan khawatir, Kyuhyunie” Ratu Wongyeong pun menatap Kyuhyun dengan mata berkaca-kaca membuat hati Kyuhyun berdesir dan perasaan bersalah kembali melingkupi hati nya.

Mianhae” sesal Kyuhyun lagi, “Tapi jebal jangan melarang ku untuk ikut dalam inspeksi itu. Aku sangat tertarik mengikuti nya” pinta nya.

“Pasti waktu nya akan datang nanti tapi saat ini aku rasa kau belum siap putra mahkota” balas ratu Wonyeong membuat Kyuhyun menghela napas pasrah.

Raja Taejong yang sedaritadi terdiam mendengarkan pembicaraan antara ibu dan anak itu mulai berdeham membuat ratu Wongyeong terdiam.

“Kyuhyun-ah” panggil raja Taejong.

Ne abeoji” balas Kyuhyun lesu.

“Sungguh kau sudah menyadari apa saja kesalahan mu hari ini?” Raja Taejong mulai bertanya dengan nada bijak. Kyuhyun menganggukan kepalanya.

Ne, aku menyadari nya abeoji. Jeongmal mianhae

Raja Taejong tersenyum tipis memperhatikan Kyuhyun yang masih menunduk dengan lesu nya.

“Jadi apa alasan mu untuk pergi tanpa meminta izin terlebih dahulu?” tanya raja Taejong meminta penjelasan lebih.

Kyuhyun terdiam sejenak memikirkan jawaban yang baik untuk ayahnya.

“Tadi aku melihat sosok teman ku jadi tanpa berpikir panjang aku langsung berlari mengejar nya” jujur Kyuhyun.

“Siapa?” Kyuhyun menatap ayah nya yang kembali mengajukan pertanyaan. Kyuhyun menggelengkan kepala.

Aniyo. Ternyata saat mengejarnya aku baru sadar itu bukan sosok yang ku kenal. Dan aku bingung bagaiamana harus kembali hingga akhirnya kasim Choi menemukan ku” dusta Kyuhyun. Sebenarnya Kyuhyun tidak ingin berdusta tapi ia tidak mungkin mengatakan siapa orang yang di kejar nya. Ia sendiri pun belum yakin.

Raja Taejong menganggukan kepala nya paham.

“Baiklah. Aku tidak menyalahkan mu. Saat aku muda pun aku pernah melakukan banyak kesalahan seperti ini haha”

Jeonha” tegur ratu Wongyeong saat suami nya terlihat membela perbuatan Kyuhyun dan saat ini justru bernostalgia dan tertawa pelan.

Kyuhyun hanya tersenyum geli mendengar pengakuan sang ayah.

Ne. Walaupun aku tidak menyalahkan mu tapi aku juga tidak membenarkan perbuatan mu ini. Apa kau tahu apa saja akibat yang terjadi karena dirimu?” Raja Taejong kembali berbicara dengan nada serius dan bijak nya.

“Inspeksi yang seharusnya kita lakukan jadi tidak selancar yang di rencanakan. Semua prajurit dan pengawal panik dan mengelilingi pasar hanya untuk mencari mu. Membuat banyak orang rugi karena perbuatan mu. Membuat ku dan ratu khawatir akan keselamatan mu” Raja Taejong mulai menjabarkan.

Mianhamnida abeoji” Kyuhyun menggigit bibir bawahnya sembari meremas kedua tangan nya yang tersembunyi di bawah meja.

“Aku yakin putra mahkota pasti mengerti dan ku harap hal ini tidak akan terulang lagi”

Ne ahba-mama

“Belajarlah untuk menjadi lebih bertanggung jawab dan berpikirlah panjang sebelum melakukan sesuatu. Ini salah satu faktor penting”

Algesseumnida mama

Raja Taejong dan ratu Wongyeong tersenyum lega melihat Kyuhyun mengangguk paham.

“Baiklah. Putra mahkota bisa kembali ke pavilium mu. Kau terlihat sangat lelah Kyuhyunie” ucap ratu Wongyeong membuat Kyuhyun tersenyum lembut. Ia selalu senang jika sang eomma memanggil nama nya dengan panggilan manis seperti itu.

Ne. Ahba-mama, eomma-mama, putra mahkota undur diri”

Kyuhyun beranjak dari kursi nya lalu membungkukan badan nya sebagai salam kemudian melangkah keluar ruangan.

Dengan langkah gontai Kyuhyun menyusuri halaman istana menuju pavilium nya bersama rombongan nya. Kasim Choi terlihat cemas dengan keadaan lesu yang masih di tunjukan oleh Kyuhyun.

“Apa anda baik-baik saja putra mahkota?” tanya Kasim Choi akhirnya.

Kyuhyun melirik ke belakang tanpa menghentikan langkahnya.

Gwenchana” jawab Kyuhyun singkat. Kasim Choi pun tak bertanya lebih banyak lagi dan memilih patuh mengikuti langkah putra mahkota.

“Aaahh~”

Kyuhyun menghela napas setelah mendudukan diri di sebuah ruangan dalam pavilium nya. Tangan nya di tumpu kan di meja dan ia mulai menatap kosong udara dalam ruangan tersebut.

“Putra mahkota” panggil kasim Choi yang berlutut di dekat pintu.

“Kasim Choi tolong beritahu pangeran Kim, Heechul-ssi, Siwon-ssi dan Jong Woon-ssi untuk segera menghadap ku” titah Kyuhyun tanpa menghadap ke arah kasim Choi.

“Sekarang putra mahkota?” tanya kasim Choi sedikit ragu karena hari sudah malam.

“Baik putra mahkota”

Kasim Choi pun menganggukan kepala saat mendapat tatapan tajam dari Kyuhyu yang tak membalas ucapan nya. Dia pun meminta undur diri untuk melakukan tugas nya. Setelahnya, Kyuhyun pun hanya seorang diri di ruangan nya, dengan lemas namja itu menyandarkan kepala nya di meja. Mata nya terpejam dengan pikiran melayang-layang.

Setelah beberapa saat terdiam tak melakukan apapun, Kyuhyun mulai menegakan posisi duduk nya lalu tangan terjulur ke dalam lengan hanbok nya. Mengambil sebuah lipatan kertas yang ia sembunyikan di dalam sana. Kyuhyun memperhatikan kertas itu terlebih dahulu sebelum membuka nya kembali.

Mata nya mulai bergerak membaca setiap kalimat yang ada di dalam nya.

Angin berhembus, memecah keheningan malam

Mengalun bagai sebuah lagu pengantar

Dari jendela kayu, terlihat

Rembulan bertahta di langit, menunjukkan kekuasaan nya

Sungguh menakjubkan karya Pencipta

Tapi…

Mengapa buliran bening ini tetap terjatuh?

Bagai tetes embun di pagi hari, membasahi permukaan daun

Kesukaan terselimuti kedukaan

Bukankah terlihat menyedihkan?

                                                                                                                        P.J.S

 

Kyuhyun termenung setelah membaca deret kalimat bagai sebuah sajak puisi seorang sastrawan tersebut. Berulang kali ia membaca sajak demi sajak mencari maksud tersembunyi di dalam nya. Satu yang Kyuhyun yakini yaitu Leeteuk bukan orang sembarangan.

Mengingat jarang sekali rakyat biasa bersekolah bahkan kebanyakan dari mereka tidak bisa membaca dan menulis. Leeteuk bisa menulis dan membaca, dia juga membuat puisi seperti ini?

Kyuhyun menghela napas dan menatap kertas di meja dengan tatapan sendu. Rasa penasaran akan orang itu semakin membesar. Ia mengalihkan tatapan nya pada jendela kayu di samping nya. Membuka salah satu daun dari jendela itu, mempersilahkan semilir angin malam masuk. Melamun, memperhatikan halaman pavilium dan sesekali memandangi langit malam.

“Putra mahkota” Panggilan dari luar pintu membuyarkan lamunan Kyuhyun.

“Pangeran Kim, Heechul-ssi, Siwon-ssi dan JongWoon-ssi telah tiba” suara yang Kyuhyun yakini milik kasim Choi itu memberitahu kedatangan orang-orang yang Kyuhyun undang ke pavilium nya ini.

“Biarkan mereka masuk” titah Kyuhyun.

Pintu pun di bukakan oleh dayang dan empat orang yang di tunggu Kyuhyun pun mulai masuk ke dalam ruangan dan mendudukan diri mereka di hadapan Kyuhyun setelah putra mahkota mempersilahkan. Kyuhyun memperhatikan keempat orang itu bergantian.

“Apa yang membuat putra mahkota meminta kedatangan kami di malam hari ini?” tanya Heechul dengan tatapan sulit di artikan membuat Kyuhyun meringis. Ia lupa jika ini sudah malam dan dengan seenaknya menyuruh empat orang itu menghadap, tapi dia memang punya kuasa bukan?

Mianhae memanggil kalian malam-malam hyung” sesal Kyuhyun lesu membuat empat orang itu mengerutkan dahi nya.

“Kau baik-baik saja, Kyunie?” tanya Yesung sambil memandang Kyuhyun cemas.

“Apa kau sakit?” timpal Siwon.

Kyuhyun menggelengkan kepala nya dan mulai menatap keempat orang itu dengan tatapan memelas seperti kucing kecil yang tersesat.

Hyung~” rengek Kyuhyun manja membuat empat orang itu tersenyum geli.

Waeyo? Setelah kehebohan karena menghilangnya putra mahkota di Hanyang sore tadi, sekarang apa lagi heum?” goda Heechul.

Kyuhyun membulatkan mata nya lucu, “Kalian tahu?” tanya nya dengan polos.

“Tentu saja. Kau tersandung saat jalan saja bisa menjadi berita hangat apalagi menghilang di pasar saat inspeksi dan membuat heboh” jawab Heechul acuh tak acuh membuat Kyuhyun menggembungkan pipi nya kesal.

Kyuhyun menghela napas kembali. Pandangan nya mulai bertemu dengan pandangan Kibum yang sedaritadi hanya terdiam.

“Bum hyung~” rengek Kyuhyun seperti kebiasaan jika terjadi sesuatu pada kakak sepupu nya itu. Kibum hanya tersenyum kecil sedangkan Heechul sudah memutar bola mata nya malas mendengar rengekan manja dari putra mahkota.

“Ceritakan saja” balas Kibum sambil tersenyum tipis seakan mengerti maksud Kyuhyun.

Kyuhyun menganggukkan kepala lalu membenarkan posisi duduknya. Kedua lengan nya bertumpu pada meja dan tatapan matanya menatap empat hyung nya secara bergantian.

“Tadi aku bertemu dengan orang itu lagi” ucap Kyuhyun memulai ceritanya.

“Orang itu?” gumam Siwon bingung.

Namja yang kita temui seminggu lalu, yang tidak sengaja ku tabrak” jelas Kyuhyun membuat Kibum, Siwon dan Heechul terdiam dengan ekspresi berubah serius sarat ketidaksukaan. Hanya Yesung yang masih mengernyit bingung karena tidak tahu kejadian apa yang terjadi. Namun namja itu memutuskan untuk diam dan mendengarkan saja.

“Karena itu aku pergi meninggalkan rombongan dan mengejarnya” lanjut Kyuhyun lagi.

“Mengejar orang bermulut kotor itu? Untuk apa? Kau ini kurang kerjaan eoh?” tanya Heechul asal namun dengan raut kesal. Sepertinya namja cantik itu masih menyimpan kekesalan dan tidak terima akan perkataan kasar namja itu.

Kyuhyun menggedikan bahu nya, “Aku penasaran dengan nya” gumam Kyuhyun.

“Lalu?” tanya Kibum mendahului Heechul yang hendak membuka suara nya kembali. Heechul mendengus kesal pada pangeran yang ada di sebelahnya.

“Saat aku mengejarnya, aku justru bertabrakan dengan tiga orang cheonmin jahat”

Keempat namja itu mendengar dengan seksama cerita putra mahkota nya.

“Mereka meminta uang, mengancam ku dan mendorongku” ucap Kyuhyun sambil menggembungkan pipi nya sehingga ekspresi serius nya berubah menjadi lucu.

“Apa kau terluka Kyu?” tanya Siwon tak bisa menyembunyikan rasa cemas nya. Bagaimana pun Kyuhyun yang sudah di kenalnya setahun lebih sedikit banyak sudah ia anggap sebagai adik laki-laki nya sendiri. Kyuhyun tersenyum lalu menggeleng.

“Tangan ku hanya sedikit tergores” ucap Kyuhyun membuat hyungdeul nya mendesah lega.

“Nah lihat namja itu hanya membawa sial bagimu saja” celetuk Heechul sambil menggelengkan kepalanya.

Aniyo Chul hyung. Apa kalian tahu? Saat tiga cheonmin itu menjahati ku, namja itu tiba-tiba muncul dan menolongku. Dia sedikit bertengkar dengan cheonmin sebelum mengusir mereka pergi” Kyuhyun tersenyum tulus saat mengingat kejadian tersebut.

“Ternyata dia orang baik” simpul Siwon dengan nada polos sembari menunjukan dimple smile nya yang langsung di setujui dengan anggukan oleh Kyuhyun.

“Hanya melakukan hal itu tidak berarti dia orang baik. Bisa saja mereka bersengkongkol. Apa kau lupa dengan perkataan tidak sopan nya, Ma?” gumam Heechul malas pada Siwon yang hanya meringis.

“Jangan berprasangka buruk, hyung. Setidaknya dia sudah menolong Kyuhyun” balas Siwon.

“Setiap orang memiliki kebaikan dan keburukan nya masing-masing. Tidak ada yang sempurna” gumam Yesung tiba-tiba.

Yesung tersenyum saat yang lain memperhatikan nya, “Itu benar kan?” tanya nya yang di balas dengan anggukan setuju dari yang lain.

“Memangnya ada kejadian apa seminggu lalu dengan orang itu? Siapa dia?” tanya Yesung mengutarakan kebingungan nya.

“Ah! Kau tidak tahu kepala besar. Orang itu sudah menghina dan menjelekan kaum bangsawan. Mulutnya benar-benar tidak terdidik. Ish, aku rasa dia hanya cheonmin bodoh yang hanya bisa berkata dan tidak berpikir” ucap Heechul dengan nada kesal.

“Chul hyung…” tegur Siwon agar Heechul tidak berkata demikian namun namja cantik itu tampak tidak peduli.

“Leeteuk”

Empat orang itu beralih menatap Kyuhyun saat mendengar gumaman pelan dari putra mahkota nya.

“Dia bilang nama nya Leeteuk” ucap Kyuhyun lagi.

Kibum, Siwon dan Yesung mengangguk paham, hanya Heechul yang tampak acuh tak acuh.

“Dan aku rasa dia bukan seorang cheonmin. Mungkin saja seorang chungin atau sangmin. Aku rasa dia orang yang cukup pintar” Kyuhyun kembali berucap sembari menatap sendu kertas yang ada di hadapan nya.

“Kenapa?” tanya Kibum yang menyadari tatapan sendu adik sepupu nya.

Kyuhyun terdiam sebelum menggeser kertas di meja nya ke arah empat orang di hadapan nya. Mereka menatap Kyuhyun heran sebelum beralih melihat kertas di meja.

Siwon dan Heechul terlihat mengernyit membaca tulisan yang ada di kertas itu. Kibum dan Yesung terlihat serius membaca.

“Puisi?” gumam Yesung setelah selesai membaca.

“Siapa yang membuat nya?” tanya Kibum pada Kyuhyun.

“PJS?” gumam Siwon menceletuk.

Kyuhyun menganggukan kepala nya lalu mengambil kertas itu dan meneliti nya.

“Ini kertas milik Leeteuk-ssi. Aku tidak mengerti inisial dari PJS ini, tapi jika benar Leeteuk-ssi yang menulis nya berarti dia bukan orang biasa bukan?” ungkap Kyuhyun.

“Dia bisa membaca dan menulis. Dia juga mengerti sastra cukup baik. Sepertinya kita salah mengira jika dia kaum sangmin atau cheonmin” gumam Kibum yang di setujui dengan anggukan oleh Kyuhyun.

“Tapi dia tidak terlihat seperti seorang yongha” gumam Heechul.

Mereka terdiam dan terlarut dalam pikiran masing-masing membiarkan ruangan tersebut di lingkupi oleh keheningan. Kyuhyun masih memandangi kertas di tangan nya dengan seksama.

“Jadi?” Kibum membuka suara memecah keheningan yang terjadi.

Kyuhyun beralih menatap Kibum dan tiga hyung nya yang lain. Ia tersenyum tipis sebelum membuka mulutnya.

“Ini alasan aku memanggil kalian malam ini. Aku ingin meminta tolong” ungkap Kyuhyun akhirnya.

Keempat nya terdiam membiarkan Kyuhyun untuk melanjutkan perkataan nya kembali.

“Aku ingin kalian menyelidiki Leeteuk-ssi. Siapa dia sebenarnya dan dimana tempat tinggal nya. Tidak mungkin aku meminta Kasim Choi menyelidiki” ucap Kyuhyun lagi, “Bisakah kalian membantu ku?”

“Aish bocah untuk apa kau repot mencari asal usul orang itu” gumam Heechul yang tidak mengerti arah pikir putra mahkota tersebut.

Jebal hyung~” pinta Kyuhyun.

“Ish, apa yang bisa ku lakukan sekarang? Walaupun tidak suka tapi aku tidak bisa menolak titah putra mahkota kan? Aku akan mencari nya di daftar penduduk nanti” tukas Heechul dengan ekspresi malas namun itu cukup membuat Kyuhyun tersenyum puas.

“Ah! Aku juga melihat nya keluar dari sebuah toko kertas di pasar tadi” ucap Kyuhyun lagi.

“Dimana? Toko kertas di pasar tidak hanya satu” tanya Siwon membuat Kyuhyun meringis lalu menggelengkan kepala, “Aku tidak tahu pasti tempat nya tadi” jujurnya.

“Boleh aku melihat kertas itu?” tanya Yesung. Kyuhyun segera menyerahkan kertas itu pada Yesung.

Yesung terlihat tengah meraba permukaan kertas dan meneliti setiap sudut nya.

“Ada apa Sungie hyung?” tanya Kyuhyun penasaran. Yesung mengangguk entah karena apa lalu tersenyum, “Sepertinya aku tahu dimana toko yang menjual kertas seperti ini” ucapnya membuat Kyuhyun tersenyum lebar.

“Bolehkah aku membawa kertas ini? Aku akan ke toko itu dan menanyakan kertas ini pada penjual nya, mungkin ia tahu siapa yang membeli nya” ucap Yesung lagi.

Ne tentu saja” Kyuhyun menganggukan kepala nya antusias.

“Baiklah aku akan menemani Yesung hyung” ucap Siwon.

Akhirnya pembagian tugas selesai. Pencarian identitas asli dari namja yang menyebut dirinya Leeteuk tersebut. Kyuhyun tersenyum puas, untung saja dia memiliki teman seperti mereka. Tidak mungkin ia meminta tolong pada kasim choi untuk menyelidiki, akan ada banyak pertanyaan dari pengasuhnya itu dan Kyuhyun tak ingin ambil resiko.

“Baiklah sebaiknya kami undur diri sekarang, putra mahkota juga harus istirahat bukan?” ucap Heechul.

Ne. Gomawo hyungdeul

Setelah memberi salam mereka pun hendak beranjak pergi.

“Ah Bum hyung…” panggil Kyuhyun saat Kibum hendak berdiri. Mereka saling bertatapan sejenak sebelum Kibum memutuskan untuk duduk kembali.

Heechul, Siwon dan Yesung yang mengerti pun undur diri terlebih dahulu. Setelah ketiga nya menghilang dari pandangan, Kyuhyun berdiri dari balik meja nya dan menghampiri Kibum lalu mendudukan diri di dekat sepupu nya itu.

Waeyo?” tanya Kibum dengan ekspresi datarnya.

Hyung menginap saja di sini, nde?” pinta Kyuhyun sambil menatap Kibum penuh harap.

Kibum berpikir sejenak, “Tapi…”

Jebal~ aku akan meminta orang untuk ke rumah mu dan memberitahu jika kau menginap di sini”

Akhirnya Kibum pun mengangguk pasrah dan Kyuhyun tersenyum lebar. Mereka segera pergi ke ruangan tidur yang sudah di siapkan oleh dayang sebelum nya, dua futon hangat dengan selimut tebal sudah ada di sana. Penghangat ruangan pun sudah di nyalakan sehingga ruangan tidak terasa dingin lagi.

Kyuhyun mengenakan sakgui dan baji berwarna putih bersih sedangkan Kibum memakai pakaian serupa berwarna kuning gading untuk tidur.

Tanpa membuang waktu, kedua nya sudah berbaring santai di futon masing-masing. Bukan hal baru jika Kibum sering menginap di sini. Sejak kecil, Kyuhyun memang sering meminta Kibum menginap dan menemani nya agar tidak sendirian dalam pavilium ini.

“Bum hyung…” panggil Kyuhyun tanpa mengalihkan tatapan nya dari langit-langit. Kibum yang hanya bergumam pelan menanggapi.

“Apa raja dan ratu memarahi mu karena kau kabur hari ini?” tanya Kibum akhirnya karena Kyuhyun tak kunjung membuka suara.

“Hm aniyo. Mereka memang sedikit kecewa tapi mereka tidak memarahi ku hanya sedikit menasihati” Kyuhyun terkikik geli mengingat ekspresi yang di tunjukan oleh kedua orang tua nya tadi. Kibum hanya menggelengkan kepala nya.

“Kenapa kau penasaran sekali dengan orang itu, Kyu?” tanya Kibum lagi.

Kyuhyun terdiam sejenak, ia sendiri tidak tahu kenapa merasa penasaran. “Dia orang yang menarik hyung” ucap Kyuhyun akhirnya.

“Aku yakin dia orang baik. Aku merasa nyaman di dekatnya. Ada tatapan hangat dan lembut dalam tatapan dingin yang di tunjukan nya” tambahnya.

“Dia tahu identitasmu yang sebenarnya?”

“Ah heum dia tahu haha dan itu yang membuat ku semakin tertarik. Dia tahu identitas ku tapi sikapnya masih sangat dingin dan sinis. Tidak ada yang berani bersikap seperti itu bahkan Heechul hyung saja tidak. Bukankah menarik hyung?” Kyuhyun memaparkan hal tersebut dengan semangat. Kibum tertawa pelan mendengar cerita itu.

“Pasti ada alasan mengapa orang itu bersikap demikian. Aku ingin menjadikan nya hyung ku juga” tekad Kyuhyun.

“Apa tidak berlebihan?” tanya Kibum.

Aniyo

“Yang penting jangan berbuat macam-macam” Kibum mengingatkan, “Apapun itu asal kau tidak berbuat berlebihan, aku akan mendukung nya” lanjutnya lagi.

Kyuhyun menolehkan pandangan nya lalu memberikan senyuman tulus pada Kibum yang mulai memejamkan matanya.

Gomawo Bum hyung

Memiliki orang yang mempercayai mu dan selalu mendukung semua perbuatan mu yang baik akan lebih berharga dari puluhan harta yang di miliki. Bisa kalian bayangkan bagaimana jika di dunia ini tidak ada seorang pun yang berada di samping mu dan mempercayai mu? Kau akan merasa sendirian di dunia yang sangat besar ini. Selalu bersyukur untuk sesuatu yang terlihat begitu sederhana. Untuk semua orang-orang yang masih berada di samping mu hingga detik ini.

.

.

                                                               -To be Continued-      

 

.

.

Note :

Geujeongjeon = Tempat pemerintahan Raja

Jeonha = Yang Mulia Raja

Ahba-mama = Ayah Raja

Yongha = pemuda bangsawan

Eomma-mama = Ibu Ratu

Algeseumnida = saya mengerti

Mama = Yang Mulia

Yangban = Bangsawan

Chungin = rakyat menengah

Sangmin = rakyat bawah

Cheonmin = rakyat jelata

.

 

Leave a comment